Dah lama gak nulis
Dark Religion yah…
Dan seperti biasa,
artikel saya, saya tulis tanpa menggunakan kerangka. Jadi kalau berasa ocehan bear with me, ok?
Dan untuk hari yang
mencekam ini gwa akan menceritakan tentang Incantation / Spells / Mantera. Inspirasi
untuk menulis ini berasal dari maen Rune Factory 2 saat sang peramal ngubah
cuaca esok hari dengan Mantera seadanya sehingga gwa berpikir “mantera” There’s
something wrong dengan agama Abrahamic dan Mantera.
Kita mulai dari arti,
menurut mbah Wiki… (yang international, dimana semua artikel di diskusikan dan
setiap perubahan dipantau.) adalah sebuah azimat perlindungan ataupun efek
supranatural yang dibuat menggunakan kata-kata.
Berasal dari kata
latin incantare yang berarti
mendendangkan sihir. Mantera digunakan
dalam ritual sihir, himne dan doa-doa.
Ok, Penjelasan
Sistemiah dan ilmiah di atas mulai membosankan, namun disini kita mulai seru.
Dark Religion Sides.
Incantation pada
dasarnya adalah Mendendangkan Sihir. Tolong stabilo, bold, dan caps kata SIHIR.
Sihir di dalam Kitab manapun agama samawi (kecuali kabbalah dan Talmud yang
belum saya khatamin.) adalah haram hukumnya tapi Miracle enggak (Sihir
>berbanding< Miracle mungkin lain kali tak bahas.)
Yang membedakan
Incantation dan Doa adalah mantera diucapkan dan dilafalkan lebih dari sekali
dimana pembaca terkadang tidak berhenti sampai sesuatu berubah, atau memenuhi
kuota. Doa adalah komunikasi anda dengan The Higher Being.
Problem Is selama saya membaca dan mengkhatamkan kitab saya, (saya hampir seorang
Kristen) tidak ada satupun bagian dari
Alkitab yang mengajarkan How to Incantate.
Yah tidak ada doa ataupun pesan yang berulang-ulang.
Bahkan “Doa Bapa kami”
pun sebaiknya dan memang lebih baik diucapkan 1 kali namun penuh dengan khidmat
alih-alih 40x hanya sebagai kewajiban penghapusan dosa.
Incantation masuk ke dalam Agama Samawi dikarenakan sama seperti yang post saya
pernah tulis, namun terpaksa di unpublish karena terlalu ofensiv. Pagan
menguasai kekristenan dan juga agama setelahnya.
Dari sisi Mitosnya
Saya sampai mati
bingung menentukan, kebudayaan mana dahulu yang menggunakan Incantation. Tapi
yang sampai sekarang saya tahu bahwa, SETIAP budaya memiliki Incantationnya
sendiri. Mau itu pawang hujan dari betawi, penjaga waktu dari maya (yang
jabatannya masih ada dan resmi sampai sekarang) dan bahkan beberapa Wiccan yang
katanya adalah modern Druid.
Yah Incantation dan
lain-lainnya mungkin adalah bentuk dasar dari Prinsip lebay agama yang
seharusnya tidak digaungkan P.U.S.H (Pray
Until Something Happen). Yah itu Gaung yang salah. Karena pada kenyataannya,
dimanapun di semua Agama (I said religion
not beliefs) segala sesuatu yang baik itu terjadi bukan karena doa saja,
melainkan Effort juga.
Tumben yah gwa ngomong
pakai acara Moral gini. Tapi serius, walaupun sampai detik ini gwa masih Tidak
percaya akan agama, gwa percaya kepada keberadaan Higher Being dan gwa
berkomunikasi kepada Bos Besar itu bukan dengan Inkantasi melainkan dengan doa.
Anda?