Blackz Reality

Chant

26 November 2012

Inkantasi Z Moral Z Doa


Dah lama gak nulis Dark Religion yah…

Dan seperti biasa, artikel saya, saya tulis tanpa menggunakan kerangka. Jadi kalau berasa ocehan bear with me, ok?

Dan untuk hari yang mencekam ini gwa akan menceritakan tentang Incantation / Spells / Mantera. Inspirasi untuk menulis ini berasal dari maen Rune Factory 2 saat sang peramal ngubah cuaca esok hari dengan Mantera seadanya sehingga gwa berpikir “mantera” There’s something wrong dengan agama Abrahamic dan Mantera.

Kita mulai dari arti, menurut mbah Wiki… (yang international, dimana semua artikel di diskusikan dan setiap perubahan dipantau.) adalah sebuah azimat perlindungan ataupun efek supranatural yang dibuat menggunakan kata-kata.

Berasal dari kata latin incantare yang berarti mendendangkan sihir.  Mantera digunakan dalam ritual sihir, himne dan doa-doa.

Ok, Penjelasan Sistemiah dan ilmiah di atas mulai membosankan, namun disini kita mulai seru.

Dark Religion Sides.

Incantation pada dasarnya adalah Mendendangkan Sihir. Tolong stabilo, bold, dan caps kata SIHIR. Sihir di dalam Kitab manapun agama samawi (kecuali kabbalah dan Talmud yang belum saya khatamin.) adalah haram hukumnya tapi Miracle enggak (Sihir >berbanding< Miracle mungkin lain kali tak bahas.)

Yang membedakan Incantation dan Doa adalah mantera diucapkan dan dilafalkan lebih dari sekali dimana pembaca terkadang tidak berhenti sampai sesuatu berubah, atau memenuhi kuota. Doa adalah komunikasi anda dengan The Higher Being.

Problem Is selama saya membaca dan mengkhatamkan kitab saya, (saya hampir seorang Kristen)  tidak ada satupun bagian dari Alkitab yang mengajarkan How to Incantate. Yah tidak ada doa ataupun pesan yang berulang-ulang.

Bahkan “Doa Bapa kami” pun sebaiknya dan memang lebih baik diucapkan 1 kali namun penuh dengan khidmat alih-alih 40x hanya sebagai kewajiban penghapusan dosa.

Incantation masuk ke dalam Agama Samawi dikarenakan sama seperti yang post saya pernah tulis, namun terpaksa di unpublish karena terlalu ofensiv. Pagan menguasai kekristenan dan juga agama setelahnya.

Dari sisi Mitosnya

Saya sampai mati bingung menentukan, kebudayaan mana dahulu yang menggunakan Incantation. Tapi yang sampai sekarang saya tahu bahwa, SETIAP budaya memiliki Incantationnya sendiri. Mau itu pawang hujan dari betawi, penjaga waktu dari maya (yang jabatannya masih ada dan resmi sampai sekarang) dan bahkan beberapa Wiccan yang katanya adalah modern Druid.

Yah Incantation dan lain-lainnya mungkin adalah bentuk dasar dari Prinsip lebay agama yang seharusnya tidak digaungkan P.U.S.H (Pray Until Something Happen). Yah itu Gaung yang salah. Karena pada kenyataannya, dimanapun di semua Agama (I said religion not beliefs) segala sesuatu yang baik itu terjadi bukan karena doa saja, melainkan Effort juga.

Tumben yah gwa ngomong pakai acara Moral gini. Tapi serius, walaupun sampai detik ini gwa masih Tidak percaya akan agama, gwa percaya kepada keberadaan Higher Being dan gwa berkomunikasi kepada Bos Besar itu bukan dengan Inkantasi melainkan dengan doa. Anda?